Usaha Tanaman Hias Yang Tetap Eksistensi Saat Pandemi

Usaha Tanaman Hias Yang Tetap Eksistensi Saat Pandemi – Rabu, 21 April 2021, Fakultas Pertanian UNS menyelenggarakan webinar dengan tema “Budaya Tanaman Hias dan Hortikultura”. Webinar ini merupakan webinar seri ke-2 dalam rangkaian pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis UNS ke-45 di Fakultas Pertanian UNS.

Usaha Tanaman Hias Yang Tetap Eksistensi Saat Pandemi

Webinar menghadirkan Dr. Ir. Eddy Tri Haryanto, MP (Prodi Agroteknologi FP UNS) dengan mengangkat topik “Teknik Budidaya Tanaman Hias Ubi Kayu”; Dr.Ir. Joko Sutrisno, MP (Program Studi Agribisnis FP UNS) dengan topik “Manajemen Usaha Tanaman Hias”; dan Ir. Ghomsony dari PT. Hybrid Jaya Utama dengan topik “Tentang Usaha Budidaya Hortikultura”. premium303

Webinar ini dihadiri oleh peserta dari Balai Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian, komunitas pecinta tanaman hias, akademisi, dan mahasiswa.

Webinar dibuka secara simbolis oleh Dekan FP UNS Prof. Dr. Ir. Samanhudi, SP, M.Si, IPM, Asean ENG, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tanaman hias dan hortikultura merupakan komoditas penting dan diminati masyarakat dan sering menjadi komoditas buruan masyarakat pecinta tanaman hias. Dekan juga berharap para peserta dapat memanfaatkan webinar ini karena selain membahas budidaya tetapi juga tentang manajemen dan pemasaran.

Tampil pertama kali menyampaikan materi tentang Budidaya Tanaman Hias Talas, Dr Eddy Tri Haryanto, MP menyampaikan budidaya tanaman hias dapat dijadikan sebagai peluang bisnis. “Tanaman hias sering menjadi fenomena yang bisa dijadikan peluang bisnis sekaligus hobi, penghias taman, penghias ruangan”.

Menurut Dr. Eddy mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi dalam hal keanekaragaman hayati. “Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber keanekaragaman hayati, kita lihat flora kita 15,5% flora di dunia ada di Indonesia”.

“Hal ini menunjukkan bahwa kita memiliki kekayaan sumber daya hayati yang belum banyak dimanfaatkan oleh kita, dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber kekayaan plasma nutfah untuk menciptakan varietas dan varian baru yang tentunya akan menghasilkan sesuatu yang unggul.” Untuk penciptaan varian baru tanaman hias, ada 3 hal yang perlu dilakukan, antara lain hibridisasi, persilangan dan varigata.

Dr. Eddy juga menyampaikan tentang peluang pasar tanaman hias jika dilihat dari aspek pasar dalam negeri dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kondisi iklim tropis Indonesia; peningkatan perekonomian masyarakat; pengembangan properti; adanya persewaan tanaman hias; dan taman kota. Sedangkan dari aspek pasar luar negeri dipengaruhi oleh peningkatan permintaan pasar luar negeri.

Sementara itu Dr. Ir. Joko Sutrisno, MP menyampaikan materi dari sisi kajian ekonomi dengan tema Pengelolaan Usaha Tanaman Hias Tetap Ada di Masa Pandemi. Dalam kesempatan itu Dr Joko Sutrisno menyampaikan bahwa salah satu bisnis yang masih eksis bahkan berkembang di masa pandemi adalah bisnis tanaman hias (florikultura).

Pasalnya, tanaman hias memiliki nilai manfaat bagi manusia, antara lain nilai estetika dan eksotik; banyaknya aktivitas di rumah akibat masa pandemi sehingga aktivitas berkebun menjadi pilihan; menjadi tren masyarakat; Bisnis tanaman hias cukup menjanjikan.

Dr Joko Sutrisno juga memberikan tips memilih saat akan terjun ke dunia bisnis tanaman hias, bidang apa saja yang bisa dimulai antara lain

  1. Bidang usaha sarana produksi meliputi sarana produksi berupa pot, pupuk, media tanam, dll.
  2. Peternak, penghasil varian baru
  3. Pembibitan, benih dan penghasil benih
  4. Penanam, memelihara tanaman hias yang ada
  5. Sewa, bisnis jasa persewaan tanaman hias

Sedangkan pembicara terakhir adalah Ir. Ghomsony dari PT. Hybrid Jaya Utama dengan materi Seputar Usaha Budidaya Hortikultura. Dalam hal keberhasilan usahatani hortikultura, Ir. Ghomsony mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain iklim yang tidak menentu;

perkembangan dan perubahan pola serangan hama dan penyakit; kebijakan impor pangan; fluktuasi harga; dan pengurangan subsidi pupuk dari pemerintah.

Usaha Tanaman Hias Yang Tetap Eksistensi Saat Pandemi

Senada dengan Dr. Joko Sutrisno, Ir. Ghomsony juga menyatakan bahwa peluang bertani hortikultura juga bisa dimulai dari bidang sarana produksi atau bidang hasil tanaman itu sendiri.